Langsung ke konten utama

Code of Conduct (CoC)

Apa itu Code of Conduct (CoC)?

CoC merupakan pedoman perilaku bermartabat, yaitu beberapa aturan yang dibuat, dipahami, dan disepakati hingga menjadi komitmen bersama. Tata Perilaku tersebut dapat bermacam-macam disesuaikan dengan ruang lingkup dan kondisi yang berlaku, misalnya code of conduct sebuah komunitas.

Dalam menjalankan code of conduct, ada dua unsur yang harus berada di dalamnya yaitu kesepakatan dan konsekuensi. Kesepakatan adalah segala hal yang ditawarkan, diusulkan, dan diterima secara bersama oleh seluruh anggota komunitas. Konsekuensi adalah dampak yang terjadi jika sebuah keputusan diambil, bisa jadi itu dampak positif ataupun negatif.

Sebelum bergabung dengan Ibu Profesional, aku termasuk aktif dalam berkomunitas. Hampir semua komunitas tersebut memiliki aturan masing-masing, tetapi tidak begitu rinci dan dalam pelaksanaannya pun tidak tegas. Seolah-olah aturan hanya dibuat atau ditulis begitu saja, seperti pajangan.

Meskipun begitu, aku termasuk salah satu anggota yang memegang teguh aturan di masing-masing tempat. Karena mendapat konsekuensi atau hukuman itu gak enak, Gaes. Alhamdulillah, di IP ini mendapat materi CoC dengan lebih terperinci, sehingga membuatku makin teguh dan taat pada aturan di IP maupun komunitas lain yang masih aktif digeluti. 🥰

Bukan untuk orang lain, tetapi aku merasakan dampaknya untuk diriku sendiri. Tidak peduli orang bilang "sok rajin/taat", karena kalau bukan mulai dari diri sendiri, sebuah komunitas yang nyaman dan menyenangkan bagi semua anggota tidak akan pernah ada, bukan?

Manfaat Coc dalam Kehidupan Berkomunitas

Seperti yang sudah aku tulis di atas, CoC sangatlah bermanfaat dalam kehidupan berkomunitas. Dengan adanya CoC, sebuah komunitas akan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. Para anggotanya pun akan terhindar dari perilaku nista, pelanggaran hukum/etika, meminimalisasi gesekan antar individu, menaikkan harkat martabat kemanusiaan dan kemuliaan individu yang tergabung di komunitas tersebut.

Review Studi Kasus

Menjadi seorang mahasiswa atau anggota komunitas yang rajin dan bersemangat itu memang baik. Namun, dalam penerapannya, seseorang haruslah pandai menempatkan diri, melihat situasi, kondisi, serta aturan di mana dia berada. Dalam hal ini IIP, misalnya.

Tidak ada yang salah dengan berbagi informasi. Barangkali informasi yang dibagikan pun sangat bermanfaat atau ada seseorang yang sedang membutuhkannya. Namun, sebelum berbagi, seseorang haruslah memperhatikan beberapa hal, yaitu:

1. Aturan boleh tidaknya membagikan informasi/materi dari IIP ke luar ataupun sebaliknya. Jikapun boleh, tetap jangan lupa izin kembali kepada admin sebelum bertindak.
2. Jika diperbolehkan membagikan materi, tidak asal copas, tetapi merangkainya dengan kalimat sendiri (kecuali memang sudah ada izin share langsung). Dan, jangan lupa mencantumkan sumber agar tidak dianggap plagiat.
3. Jika tidak diperbolehkan, tetap menjaga privasi dan mengonsumsi materi untuk pribadi saja.

😊😊

03072023
~Nuzullarmy - Ibun Domi ~


#MISI3
#Zona1Pelabuhan
#MatrikulasiBatch11
#PenjelajahSamuderaAmartha
#InstitutIbuProfesional 
#BersinergiJadiInspirasi
#IP4ID2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Body Scanning dan P3K Kesadaran

 TANTANGAN 14 HARI BUNDA SAYANG #9 Zona 1 - SELF AWARENESS Akhirnya, kelas Bunda Sayang dimulai. Setelah mengikuti welcome party , piknik pantai, dan menyimak pemaparan materi, kini saatnya mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari.  Hari 1 Body Scanning & P3K Kesadaran (Box Breathing) Hari ini, aku mulai melakukan body scanning. Mungkin agak terlambat, karena sebaiknya dilakukan pada pagi hari, tetapi aku baru bisa melakukan dengan benar-benar di malam ini setelah kedua bocah terlelap selepas Isya. Dari pagi nyobain , tapi nggak bisa tuntas karena keburu kejar-kejaran sama tugas ini itu. Beberapa hari ini, dua jagoanku demam bapil barengan. Semua maunya sama emaknya. Kerjaan juga banyak yang sudah di ambang pintu deadline . Sehingga, kondisi badan dan pikiran rasanya seperti gado-gado, tumpah ruah jadi satu dalam piring. Tinggal tambah kerupuk biar makin eneg. Eh, enak. 😅 Saat melakukan body scanning sambil mendengarkan audio tadi, air mataku jatuh tanpa kusadari ketika cahaya

Kadarnya Menurun, Alhamdulillah

Hari 2 Body Scanning & P3K Kesadaran (Box Breathing) Hari kedua melakukan body scanning , entah kenapa sejak pagi nggak bisa fokus. Tadi pagi baru setengah sesi, si bayik udah bangun. Dia yang lagi dalam fase separation anxiety , begitu membuka mata langsung nangis kejer karena nggak lihat emaknya di sebelahnya. Auto nggendong dan malah jadi lanjut tugas negara pagi. Pada percobaan tadi pagi, sempat kurasakan hal yang sama dengan body scanning di hari pertama, tetapi rasa sesaknya sudah nggak seberat kemarin. Percobaan kedua, kulakukan lagi di malam hari setelah anak-anak lelap ba'da Isya. Kali ini masih belum bisa fokus juga. Namun, efek yang kurasakan sudah lebih jelas. Besok, semoga bisa lebih fokus lagi. "Tak apa, Bun, yuk dilatih terus. Kamu pasti bisa!" 💪🏻 Untuk box breathing , di hari kedua ini aku merasakan efek yang luar biasa. Sedari pagi sudah ada aja masalah yang muncul—Mamas yang drama nggak mau sekolah; pesanan katering untuk acara di sekolah terlam

Persepsi Suami

Tantangan Hari ke-7 Suami adalah support system terbaikku. Meski kadang pemikiran kami nggak sejalan, dia tetap selalu ada untukku.  Dia tak pernah mengatakan apa pun tentangku, jika ditanya pun jawabannya selalu absurd. Tapi, kadang dia mengutarakan apa yang dia mau tentangku dengan cara unik. Sekali, dua kali, beberapa kali. Ada beberapa yang pernah "melukaiku", walaupun secara sadar aku tahu itu benar adanya. Namun, dari kesabarannya aku belajar, ada banyak hal yang harus kuubah tentang diriku sendiri. Dari sikap, sifat, emosi, dan lainnya. "Teruslah semangat, Bun!  Terima kasih, Apak, berkatmu juga aku bisa perlahan belajar mengelola emosi, meski kadang masih di luar kendali. Terima kasih sudah sabar mengajari, mendukung, dan menemani." 12062024 Ibun Domi Dave