Langsung ke konten utama

Body Scanning dan P3K Kesadaran

 TANTANGAN 14 HARI BUNDA SAYANG #9

Zona 1 - SELF AWARENESS


Akhirnya, kelas Bunda Sayang dimulai. Setelah mengikuti welcome party, piknik pantai, dan menyimak pemaparan materi, kini saatnya mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari. 


Hari 1
Body Scanning & P3K Kesadaran (Box Breathing)

Hari ini, aku mulai melakukan body scanning. Mungkin agak terlambat, karena sebaiknya dilakukan pada pagi hari, tetapi aku baru bisa melakukan dengan benar-benar di malam ini setelah kedua bocah terlelap selepas Isya. Dari pagi nyobain, tapi nggak bisa tuntas karena keburu kejar-kejaran sama tugas ini itu.

Beberapa hari ini, dua jagoanku demam bapil barengan. Semua maunya sama emaknya. Kerjaan juga banyak yang sudah di ambang pintu deadline. Sehingga, kondisi badan dan pikiran rasanya seperti gado-gado, tumpah ruah jadi satu dalam piring. Tinggal tambah kerupuk biar makin eneg. Eh, enak. 😅

Saat melakukan body scanning sambil mendengarkan audio tadi, air mataku jatuh tanpa kusadari ketika cahaya yang kuhadirkan baru sampai di bagian dada. Ada sesak yang muncul, ada banyak rasa yang hadir, hingga hampir seluruh tubuh terasa linu.

Sekelebat memori buruk mengusik. Aku kecewa pada diriku sendiri—yang sejak memiliki anak kedua—ada banyak trigger yang membuatku menjadi seperti singa kembali.

Apalagi saat, aku diminta membayangkan wujud yang membuatku sakit, tampak seperti ada banyak batu kecil memenuhi rongga-rongga dalam tubuh. Namun, semua perlahan berubah menjadi pasir, saat proses body scanning selesai. Sesak dalam dada pun mulai berkurang.

Kukatakan, "Tak apa, Bun. Mari berproses kembali. Kamu hanya sedang lelah, nanti pasti kamu akan bisa bangkit lagi."

Aku jadi teringat, memang sudah lama sekali aku tidak berdialog dengan diriku, dan kini baru kusadari betul bahwa aku terlalu abai dengan diriku sendiri dan hanya fokus pada anak-anak.

"Bun, maafkan ya!"

***

P3K kesadaran dan latihan pernapasan, sudah mulai kulakukan dari hari sebelumnya. Meski banyak distraksi—mulai dari tingkah si Mamas yang impulsif dan sedang mode cemburu tinggi sama adiknya (Mamas merupakan penyintas ADHD dan speech delayed), sikap manja si Adik yang maunya nemplok gentong emaknya karena masih pilek, juga polah suami yang kadang bikin narik napas panjang karena gabut kelamaan libur kerja, plus lelah yang melanda karena kurang tidur—alhamdulillah aku bisa melewati hari ini tanpa harus berubah menjadi Kak Ros. Ya, meskipun belum 100%, setidaknya sudah bisa lebih kalem.

It's oke, nanti coba lagi dan lagi.


Bismillah, setelah ini, aku harus lebih sering melakukan body scanning di pagi hari dan lebih sering melatih P3K Kesadaran.

"Semangat, Bun!"


06062024
Ibun Domi Dave

#bundasayang9
#zona1bunsay
#tantangan1hari1
#selfawareness
#bodyscanning
#p3kkesadaran
#institutibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kadarnya Menurun, Alhamdulillah

Hari 2 Body Scanning & P3K Kesadaran (Box Breathing) Hari kedua melakukan body scanning , entah kenapa sejak pagi nggak bisa fokus. Tadi pagi baru setengah sesi, si bayik udah bangun. Dia yang lagi dalam fase separation anxiety , begitu membuka mata langsung nangis kejer karena nggak lihat emaknya di sebelahnya. Auto nggendong dan malah jadi lanjut tugas negara pagi. Pada percobaan tadi pagi, sempat kurasakan hal yang sama dengan body scanning di hari pertama, tetapi rasa sesaknya sudah nggak seberat kemarin. Percobaan kedua, kulakukan lagi di malam hari setelah anak-anak lelap ba'da Isya. Kali ini masih belum bisa fokus juga. Namun, efek yang kurasakan sudah lebih jelas. Besok, semoga bisa lebih fokus lagi. "Tak apa, Bun, yuk dilatih terus. Kamu pasti bisa!" 💪🏻 Untuk box breathing , di hari kedua ini aku merasakan efek yang luar biasa. Sedari pagi sudah ada aja masalah yang muncul—Mamas yang drama nggak mau sekolah; pesanan katering untuk acara di sekolah terlam

Persepsi Suami

Tantangan Hari ke-7 Suami adalah support system terbaikku. Meski kadang pemikiran kami nggak sejalan, dia tetap selalu ada untukku.  Dia tak pernah mengatakan apa pun tentangku, jika ditanya pun jawabannya selalu absurd. Tapi, kadang dia mengutarakan apa yang dia mau tentangku dengan cara unik. Sekali, dua kali, beberapa kali. Ada beberapa yang pernah "melukaiku", walaupun secara sadar aku tahu itu benar adanya. Namun, dari kesabarannya aku belajar, ada banyak hal yang harus kuubah tentang diriku sendiri. Dari sikap, sifat, emosi, dan lainnya. "Teruslah semangat, Bun!  Terima kasih, Apak, berkatmu juga aku bisa perlahan belajar mengelola emosi, meski kadang masih di luar kendali. Terima kasih sudah sabar mengajari, mendukung, dan menemani." 12062024 Ibun Domi Dave