Tentang makan. Kupikir punya anak kedua akan lebih mudah saat kembali dihadapkan dengan permasalahan per-MPASI-an, tetapi salah. Setiap anak memang terlahir unik. Dan, tantanganku adalah menaklukkan setiap keunikan itu.
Sejak awal MPASI, masalah utama Baby El adalah dia tidak mau makan dengan duduk tenang. Sudah berapa kali mengajarkan padanya duduk di kursi makan, dia berontak. Baru sesuap sudah nangis, bahkan sampai kejer-kejer. Tentu, demi kewarasan jiwa, aku memilih mengikuti apa sih maunya.
Rupanya dia lebih tertarik makan bareng mamasnya. Si Mamas kadang suka makan sambil main di teras depan rumah. Mamas memang belum bisa duduk tenang barang semenit, dan ini memang PR kami sebagai orang tua sejak dia dinyatakan ADHD oleh psikolog. Meskipun tak jarang, mamas sudah mau dan mampu makan sampai habis dengan duduk tanpa pindah tempat.
Nah, kebiasaan dia makan seperti masnya aku biarkan. Apalagi ada PR BB yang harus terpenuhi. Iya, dia naik berat badannya minim banget, seringan mepet KBM, kadang malah di bawah KBM. Jadi, kupikir daripada dia tidak makan sama sekali kan. Toh, kalau sudah lebih bisa diajak komunikasi dia arah, nanti aku ajarkan kembali. Lagi, aku salah. Ini bukan solusi, tetapi malah jadi satu masalah lain di kemudian hari.
Kebetulan banget, di kelas BunSay Zona 4, materinya adalah melatih kemandirian anak. Tantangan yang harus dilakukan selama 14 hari adalah memilih satu hal yang akan dilatih pada anak untuk berproses menjadi lebih mandiri. Dan, kali ini, aku masih bermain di tantangan ini bareng Baby El.
Hal pertama yang akan aku fokuskan adalah Baby Ela harus bisa makan sambil duduk tenang tanpa pindah tempat, dari mulai hingga selesai makan. Bukan satu kali saja sebenarnya aku mengajarkan ini, tetapi memang masih belum bisa tercapai targetnya.
Hari ini, tiga kali waktu makan, ada hasil capaian yang berbeda. Pagi, dia cukup bagus. Makan berdua bareng Mamas, dia bisa bertahan duduk bareng sampai tersisa 4 siapa terakhir baru minta main.
Siang, karena ada acara di sekolah dan pulang terlalu siang (menabrak jam tidur paginya), dia makan sambil menahan kantuk. Jadilah banyak drama yang terjadi, meskipun bisa habis makan.
Sore, awalnya duduk di teras depan, pindah ke dalam rumah, pindah lagi ke kamar. Ya, walaupun pada akhirnya habis-bis sampai bersih. Hwkwkkwkw.
Good job, Dear. Tak apa, belajar butuh waktu, ada proses dan masing-masing akan berbeda seberapa lamanya. Kamu sudah lebih dari hebat untuk Ibun. Terima kasih sudah mau belajar hari ini, ya.
Bismillah, semoga selama beberapa hari ke depan, kami bisa konsisten. Aku belajar lebih sabar mengajarkan dan Baby El juga belajar lebih sabar menyelesaikan proses makan tanpa distraksi. Harapannya, Baby El bisa belajar menikmati rezeki makanan yang ada di piringnya, merasakan setiap suap dengan lebih penuh rasa bersyukur atas hal itu.
#ibuprofesional
#IP4ID2024
#bunsay9
#melatihkemandiriananak
Komentar
Posting Komentar