Langsung ke konten utama

Adab Menuntut Ilmu & Peta Belajar

 Kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional baru saja dimulai. Setelah sebelumnya diberi bekal persiapan di Pra Matrikulasi, kini para matrikan mulai menjelajah samudra.

Di zona 1 Pelabuhan, materi pertama adalah Adab Menuntut Ilmu. Apa saja sih, yang harus dilakukan saat menuntut ilmu. Setelah itu, misi di zona ini adalah membuat peta belajar masing-masing.

Sebagai salah satu orang tua dari seorang anak berkebutuhan khusus, tidak dimungkiri bahwa capek yang dirasakan di ranah domestik lebih besar aku rasakan. Belum lagi harus bekerja paruh waktu, ya, walaupun bisa dikerjakan dari rumah. Apalagi sejak hamil anak kedua, fisik menjadi lebih lebih lemah.

Aku menyadari, butuh manajemen diri yang lebih baik. Alasan inilah yang membuat saya mengikuti perkuliahan di IIP.

Aku berpikir dan berharap, dengan memperbaiki manajemen diri yang meliputi: manajemen waktu dan majamenen finansial, akan memberi dampak lebih baik terhadap diriku dan keluarga.

Caranya adalah dengan:

  • Membuat jadwal kegiatan sehari-hari (daily log harian dan bulanan)
  • Ikut kelas pemberdayaan diri, baik daring atau luring
  • Meluangkan waktu khusus untuk me time
  • Membuat jurnal keuangan keluarga
  • Belajar parenting baik daring dan luring
  • Yoga (prenatal)

Dengan demikian, aku berharap banyak perubahan pada diriku, agar kegiatan sehari-hari di rumah dan kerja paruh waktu bisa terlaksana tanpa saling menganggu antar kegiatan, keuangan lebih tertata, kesehatan terjaga, dan diri sendiri & keluarga menjadi lebih bahagia.

19062023

~ Nuzullarmy - Ibun Domi ~

#MISI1
#Zona1Pelabuhan
#MatrikulasiBatch11
#PenjelajahSamuderaAmartha
#InstitutIbuProfesional 
#BersinergiJadiInspirasi
#IP4ID2023 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Isyarat

Beberapa kali pernah memiliki teman tuli, membuatku berkeinginan untuk dapat menguasai bahasa isyarat. Namun, seiring waktu, jarak yang menyekat kami dan minimnya informasi dimana aku bisa belajar lebih dalam, akhirnya membuat keinginan itu menguap begitu saja. Rasa itu muncul kembali saat Anaqu terdiagnosis Speech Delayed hingga usia sekolah dasar (beberapa kali regresi total karena anfal), membuatku ingin lagi belajar bahasa isyarat ini. Bukan karena aku tak percaya dia akan bisa berbicara suatu saat nanti. Namun, ada rasa ingin bisa berkomunikasi lebih baik dengannya atau mungkin jika bertemu dengan teman tuli lainnya. Beruntung banget di Bootcamp Duta Inklusif IbuInklusif   ini mendapat sharing dari pengajar bahasa isyarat dan juru bahasa isyarat. Dimulai dengan mengenal alfabet seperti ini, nih. Dan kali ini aku mencobanya untuk berkenalan (eja nama).  Teman-teman yang bisa bahasa isyarat, mohon koreksinya ya jika ada salah. ๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป Terima kasih. #ibuinklusif #mis...

Code of Conduct (CoC)

Apa itu Code of Conduct (CoC)? CoC merupakan pedoman perilaku bermartabat, yaitu beberapa aturan yang dibuat, dipahami, dan disepakati hingga menjadi komitmen bersama. Tata Perilaku tersebut dapat bermacam-macam disesuaikan dengan ruang lingkup dan kondisi yang berlaku, misalnya code of conduct sebuah   komunitas. Dalam menjalankan code of conduct , ada dua unsur yang harus berada di dalamnya yaitu kesepakatan dan konsekuensi. Kesepakatan adalah segala hal yang ditawarkan, diusulkan, dan diterima secara bersama oleh seluruh anggota komunitas. Konsekuensi adalah dampak yang terjadi jika sebuah keputusan diambil, bisa jadi itu dampak positif ataupun negatif. Sebelum bergabung dengan Ibu Profesional, aku termasuk aktif dalam berkomunitas. Hampir semua komunitas tersebut memiliki aturan masing-masing, tetapi tidak begitu rinci dan dalam pelaksanaannya pun tidak tegas. Seolah-olah aturan hanya dibuat atau ditulis begitu saja, seperti pajangan. Meskipun begitu, aku termasuk salah satu an...

Mainan Kardus

Hai, gaes! Kalian pasti sudah pernah mendengar nama Mainan Kardus. Dari kardus? Yup, itu memang mainan dari kardus. Keren, kan? Aku sendiri tertarik dengan dunia kardus ini sudah cukup lama. Hanya saja, untuk terjun terlibat dalam pembuatan ini dan itu baru  terealisasikan empat tahun terakhir ini. Awalnya aku hanya membuat mainan untuk diri sendiri saja. Lama kelamaan dijadikan bisnis. Namun, fokus usahaku masih nggak jauh-jauh dari flanel. Jadi, kardus hanya sebagai bahan dasar, untuk finishing tetap dengan hiasan flanel. Lumayan, kan? Dari hobi bisa menjadi sumber rezeki. Nah, yang ingin kubahas di sini bukan tentang mainan kardus buatanku, melainkan mainan kardus yang dibuat oleh anak-anak. Akhir-akhir ini, mainan kardus sedang  booming dan nge-tren di kalangan anak-anak di daerah sini. Terlebih sejak pandemi melanda, anak-anak lebih cepat bosan. Aku sendiri nggak pernah menyangka jika anak-anak zaman sekarang masih ada yang demen mainan dari kardus. Secara gadget kan lebi...